Militansi Berkarya, M Fikri: Menulis Kuncinya adalah Membaca
Blitar – Hari Sumpah Pemuda selalu diperingati setiap tanggal 28 Oktober oleh warga Indonesia. Sumpah Pemuda merupakan suatu ikrar pemuda-pemudi Indonesia yang mengaku bertumpah darah satu, tanah Indonesia, mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia, dan menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Kali ini, SMK Islam 1 Blitar merayakan peringatan hari Sumpah Pemuda 2020 dengan menggelar Webinar Semangat Muda Peringatan Sumpah Pemuda Dan Bulan Bahasa Tahun 2020 secara virtual Via Zoom dan Youtube. Sabtu, 31/10/2020.
Dalam rangkaian kegiatan itu, dihadirkan pembicara dan narasumber muda yang memiliki prestasi dan dedikasi tinggi ikut memajukan budaya Indonesia berdasarkan versi mereka masing-masing. Diantaranya M. Ilham, S.Sos I, M M seorang motifator muda, penulis dan youtuber, ada juga M Fikri Zulfikar, S.Pd seorang penulis buku dan owner penerbit Muara Books dengan moderator Faizaul Hanafiyah, M.Pd, jurnalis Perspektif dari SMK Islam 1 Blitar
Berikut ini kata-kata mutiara Kak Ilham yang berhasil dihimpun redaksi saat acara;
Kak Ilham menjelaskan bahwa untuk bisa sukses perlu lah kiranya melakukan itu semua.
Diwaktu yang sama, M Fikri Zulfikar sebagai pemateri berikut nya menjelaskan tentang bagaimana tetap aktif menulis di masa pandemi.
“Menulis kuncinya adalah membaca” tuturnya.
Lebih lanjut, Kak Fikri menjelaskan untuk aktif menulis itu harus banyak membaca berita, menambah skemata informasi, mengetahui isu terkini, hingga mengetahui kisah-kisah inspiratif di masa pandemi. “Tak lupa lupa juga membaca karya sastra bertema sastra, melihat gaya penulisan, mengembangkan imajinasi, hingga mengembangkan rencana alur cerita,” ucapnya.
Pengalaman dan kemampuan tentu sangat berpengaruh, maka dari itu, kita perlu menampilkannya dengan memberikan yang terbaik dalam hal menulis.
“Niatkan menulis untuk sesuatu, gali minat, jangan lelah cari data (observasi ilmiah maupun sastra), tuliskan semua yang ada di pikiranmu, dan publikasikanlah,” ungkapnya.
Hal yang kalah penting yaitu menyaluran publikasi hasil karya.
“Jangan terlalu tergantung penerbit dan media . Cetak sendiri karyamu, masukkan platform penulis, serta gunakan sosmed. Pangsa pasar pasti ada, minimal keluarga dan teman,” pungkasnya.