Blitar – AKM atau Asesmen Kompetensi (AKM) Minimum Berbasis Komputer merupakan program penilaian terhadap mutu setiap sekolah, madrasah, dan program kesetaraan pada jenjang pendidikan dasar hingga menengah. Dari tanggal 30 hingga 31 Agustus 2023, SMK Islam 1 Blitar mengelar AKM dengan 45 peserta.

Mutu satuan pendidikan ini dinilai berdasarkan hasil belajar siswa dari beberapa aspek yaitu literasi, numerasi dan karakter. Asesmen Kompetensi Minimum dilakukan secara online atau semi online karena berbasis komputer.

AKM ini berbeda dengan Ujian Nasional, hal tersebut terlihat langsung dalam praktek yang dilakukan. Jika Ujian Nasional hanya fokus pada penilaian aspek kognitif siswa tetapi Asesmen Kompetensi Minimum penilaiannya lebih menyeluruh, baik kognitif maupun non-kognitif.

Ada tiga instrumen penilaian dari AKM sebagai bagian dari evaluasi pemerintah meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, yaitu:

  • Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang mengukur literasi membaca dan literasi matematika (numerasi) murid,
  • Survei Karakter yang mengukur sikap, nilai, keyakinan, dan kebiasaan yang mencerminkan karakter murid,
  • Survei Lingkungan Belajar yang mengukur kualitas berbagai aspek input dan proses belajar-mengajar di kelas maupun di tingkat satuan pendidikan.

Kini, AKM menjadi tolak ukur penilaian yang lebih komprehensif untuk mengukur kemampuan minimal siswa. AKM sendiri akan terdiri dari tes kemampuan literasi dan numerasi. Soal AKM ini akan sangat berbeda dengan soal UN, sehingga siswa dan guru harus lebih menyiapkan diri.

Berikut potret hari kedua yakni SMK Islam 1 Blitar menggelar AKM di 3 lab komputer.