Nabi Ibrahim pernah bernazar demi mendapatkan keturunan. Singkat cerita, lahirlah Nabi Ismail. Seiring berjalannya waktu, Allah SWT menagih nazar Nabi Ibrahim.

Nabi Ibrahim kemudian berdoa agar Allah SWT tidak menyiksa satu pun umat. Lalu, setelah mendengar doa Nabi Ibrahim, Malaikat Jibril berkata: “Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar”. Lalu, Nabi Ismail berucap “Laa ilaaha Illahu Wallahu Akbar”. Kemudian Nabi Ibrahim menimpali, “Allahu Akbar Walillahilhamd”.

Kisah inilah yang kemudian menjadi asal-usul kalimat takbir.

Awal Mula Kurban, Kisah Ketaatan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail kepada Allah SWT

Qurban adalah ibadah sunnah yang berarti binatang sembelihan seperti unta, sapi atau kerbau, dan kambing yang disembelih pada Idul Adha.

Sejarah qurban dalam Islam ini cukup panjang. Sebab ada amanah dari Allah SWT yang dititipkan terlebih dulu kepada salah seorang nabi utusannya yaitu Ibrahim AS.

Pengasuh pondok pesantren Al-Muhsin, KH Subakir, M.Ag menceritakan peristiwa awal mula qurban pada Bapak/Ibu keluarga besar SMK Islam 1 Blitar dalam acara anjangsana di kediaman Ibu Anisa Kusumawati, S.Pd, dusun Dungmanten, Aryojeding, Rejotangan, Tulungagung. Ahad, 25/6/2023.

Peristiwa awal mula qurban itu terjadi ketika Nabi Ibrahim memutuskan untuk berhijrah meninggalkan Raja Namrud dan kaumnya. Ketika perjalanan hijrah yang ia tempuh sudah selesai, Nabi Ibrahim menikah dengan Siti Hajar dan dikaruniai putra, yaitu Nabi Ismail. Perjalanan bersama keluarga terus berkelanjutan.

Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk menyembelih Ismail. Dengan berlinang air mata, Nabi Ibrahim melaksanakan perintah-Nya, sangat tampak kesabaran dan ketaatan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Oleh karenanya Allah tidak menghendaki penyembelihan itu terjadi, bahkan melarangnya dan mengganti kurbannya dengan seekor kambing.