Masa Kesetiaan Anggota (MAKESTA) IPNU dan IPPNU: Sinergitas Kader Aswaja di Era Digitalisasi

Masa Kesetiaan Anggota (MAKESTA) IPNU dan IPPNU: Sinergitas Kader Aswaja di Era Digitalisasi

Blitar – Semangat kebangsaan dan kesetiaan kepada nilai-nilai keagamaan terus ditanamkan dalam diri generasi muda melalui berbagai program pendidikan. Salah satu wadah yang mendedikasikan diri untuk mengembangkan pemuda yang religius dan berkomitmen adalah Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU). Di SMK Islam 1 Blitar, program “Masa Kesetiaan Anggota” atau MAKESTA menjadi langkah awal bagi calon anggota IPNU dan IPPNU untuk bergabung secara resmi dalam organisasi tersebut.

MAKESTA adalah sebuah program pelatihan yang digelar oleh IPNU dan IPPNU di berbagai daerah di seluruh Indonesia. Program ini bukan hanya sekadar seremoni, melainkan gerbang awal yang harus dilewati oleh calon anggota IPNU sebelum dinyatakan sah menjadi anggota. Di SMK Islam 1 Blitar, MAKESTA diselenggarakan dengan tema “Membangun Sinergitas Kader Aswaja di Era Digitalisasi” di Aula Pondok Pedantren Al Muhsin Kota Blitar. Sabtu s.d Minggu, 9 dan 10 September 2023

Program ini bertujuan untuk mempersiapkan calon anggota IPNU dan IPPNU agar memiliki pemahaman yang kuat tentang ajaran Islam dan nilai-nilai Nahdlatul Ulama. Selain itu, MAKESTA juga bertujuan untuk membangun kesadaran akan peran pemuda dalam menjawab tantangan era digitalisasi yang semakin kompleks.

Berlangsung selama dua hari, MAKESTA di SMK Islam 1 Blitar menghadirkan berbagai kegiatan yang menarik dan bermanfaat. Peserta diberikan pemahaman mendalam tentang ajaran Islam yang berlandaskan pada Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja), serta nilai-nilai kebangsaan yang harus dijunjung tinggi. Para peserta juga diajak untuk memahami peran pemuda dalam menghadapi dampak positif dan negatif dari digitalisasi.

Salah satu kegiatan yang menarik adalah diskusi panel dengan narasumber yang berkompeten di bidang agama dan teknologi. Mereka berbicara tentang bagaimana nilai-nilai agama dapat diaplikasikan dalam era digital, mengingat peran teknologi yang semakin mendominasi kehidupan sehari-hari.

Selain itu, MAKESTA juga memberikan ruang bagi peserta untuk mengembangkan keterampilan kepemimpinan, komunikasi, dan kolaborasi melalui simulasi diskusi, permainan tim, dan kegiatan sosial. Semua ini bertujuan untuk melatih peserta agar menjadi pemuda yang komprehensif, mampu berkontribusi positif dalam masyarakat, dan memiliki kesadaran akan nilai-nilai keagamaan yang kuat.

MAKESTA adalah langkah awal yang penting dalam membentuk pemuda yang berkualitas. Dari kegiatan ini diharapkan peserta dapat mengambil manfaat maksimal dari program ini untuk mengabdi pada agama, bangsa, dan masyarakat.

Melalui MAKESTA, IPNU dan IPPNU di SMK Islam 1 Blitar terus berupaya menghasilkan generasi muda yang memiliki komitmen tinggi pada agama, kebangsaan, dan masyarakat. Mereka adalah harapan untuk meneruskan perjuangan dalam membangun Indonesia yang lebih baik, terutama dalam menghadapi era digitalisasi yang terus berkembang.

Pertemuan Pertama Pimpinan Lembaga PC LP Ma’arif NU Kota Blitar: Sinergi Menuju Pendidikan Berkualitas

Pertemuan Pertama Pimpinan Lembaga PC LP Ma’arif NU Kota Blitar: Sinergi Menuju Pendidikan Berkualitas

Blitar – Pimpinan Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif Nahdlatul Ulama (NU) Kota Blitar menggelar pertemuan rutin pertama di aula utama SMK Islam 1 Blitar. Pertemuan yang dihadiri oleh para pimpinan lembaga dan tokoh pendidikan ini bertujuan untuk memperkuat sinergi dan merumuskan langkah-langkah strategis dalam mengembangkan pendidikan berkualitas di wilayah ini. Sabtu, 26/8/2023/

Pertemuan ini juga diisi dengan diskusi terbuka mengenai berbagai isu dan tantangan dalam dunia pendidikan. Para peserta membahas tentang peningkatan kompetensi guru, integrasi teknologi dalam pembelajaran, serta upaya memperluas jangkauan pendidikan. Diskusi ini melibatkan para pimpinan lembaga pendidikan mulai dari tingkat TK hingga SMK di wilayah PC LP Ma’arif NU Kota Blitar.

Pertemuan ini tidak hanya berfokus pada isu-isu teknis, tetapi juga membahas aspek pengembangan kepemimpinan dan manajemen di lingkungan lembaga pendidikan. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan bahwa kolaborasi antara lembaga-lembaga pendidikan di bawah naungan LP Ma’arif NU Kota Blitar dapat semakin kuat dan mampu memberikan kontribusi nyata bagi perkembangan pendidikan di wilayah ini.

Pertemuan rutin ini direncanakan akan diadakan secara berkala guna memantau perkembangan dan melaksanakan langkah-langkah strategis yang telah dirumuskan bersama.

Berikut potret foto dokumentasi yang berhasil dihimpun redaksi.

Anjangsana dan Santunan Anak Yatim Memperingati Tahun Baru Islam 1445 H : Demi Berbagi Kebahagiaan Dengan Yang Membutuhkan

Anjangsana dan Santunan Anak Yatim Memperingati Tahun Baru Islam 1445 H : Demi Berbagi Kebahagiaan Dengan Yang Membutuhkan

Blitar– Menyambut datangnya Tahun Baru Islam 1445 H, sejumlah lembaga dan organisasi di seluruh Indonesia menggelar berbagai kegiatan amal sebagai bagian dari perayaan tahun baru dalam kalender Islam. Pada hari ini, Ahad (30/7), anjangsana dilakukan oleh SMK Islam 1 Blitar dengan menggelar santunan anak yatim sebagai upaya bersama dalam memberikan dukungan dan kebahagiaan bagi anak-anak yang kurang beruntung.

Di SMK Islam 1 Blitar , puluhan anak yatim diundang untuk merayakan Tahun Baru Islam di pondok pesantren Al Muhsin . Acara tersebut dihadiri oleh Bapak Ibu Guru SMK Islam 1 Blitar beserta berbagai dermawan dan sukarelawan yang ingin berbagi kebahagiaan dengan mereka yang membutuhkan.

Dalam suasana penuh keceriaan, anak-anak yatim diberikan kesempatan untuk menikmati berbagai pertunjukan seni hadroh. Selain itu, mereka juga menerima kado dan amplop yang berisi uang untuk keperluan sehari-hari dan alat sekolah untuk mendukung pendidikan mereka.

Tidak hanya di Blitar, di berbagai kota dan desa di seluruh Indonesia, kegiatan anjangsana dan santunan anak yatim juga dilakukan dengan penuh semangat. Berbagai komunitas dan yayasan lokal bergotong-royong untuk menyediakan bantuan dan kebahagiaan bagi mereka yang membutuhkan.

Merayakan Tahun Baru Islam dengan berbagi dan memberikan kasih sayang kepada anak-anak yatim adalah bentuk ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah. Semoga kegiatan ini membawa keberkahan bagi semua yang terlibat.

Perayaan Tahun Baru Islam yang dipenuhi dengan kebaikan dan kasih sayang ini menjadi momentum berharga bagi umat Muslim untuk berintrospeksi, memperkuat rasa solidaritas, dan memberikan dukungan bagi sesama, terutama yang membutuhkan. Semoga semangat berbagi dalam momen ini dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat bagi anak-anak yatim dan dhuafa di seluruh Indonesia.

Berikut beberapa potret kebahagiaan anak yatim dalam memperingati tahun baru Islam 1445 H yang berhasil dihimpun redaksi;

 

3 Manfaat Buka Puasa Bersama di Bulan Ramadhan

3 Manfaat Buka Puasa Bersama di Bulan Ramadhan

Blitar – Buka puasa bersama saat Ramadan memiliki banyak manfaat, salah satunya tertulis bahwa sedekah yang paling cepat sampai ke langit adalah menyiapkan makanan.
Ada budaya yang biasa dipraktikkan oleh umat Muslim di Indonesia selama bulan Ramadan, yaitu buka bersama atau biasa disebut buka puasa bersama (bukber).  Umumnya, bukber adalah tradisi mengundang kerabat, rekan kerja, atau kalangan lain untuk berbuka puasa bersama di tempat para tamu menyediakan hidangan buka puasa.
Tidak hanya itu, bukber juga bisa dilakukan bersama teman-teman. Hal ini karena waktu berbuka puasa adalah waktu yang sangat baik untuk mempererat hubungan silatirahim antara teman, saudara hingga sahabat karib.
Terlepas dari perbedaan budaya dalam memandang bukber, ada baiknya  sobat mencoba 3 manfaat berbagai hal baik buka bersama saat ramadhan.

1. Mendapat Pahala

Buka puasa bersama di Pondok Pesantren Al-Muhsin SMK Islam 1 Blitar

Dengan mengajak orang lain, baik satu orang atau lebih, untuk berbuka puasa kepada orang yang sedang berpuasa, sobat bisa mendapat pahala tanpa sedikitpun mengurangi pahalanya orang yang berpuasa tersebut.
Melansir dari Islam NU, Imam Al-Baghawi dalam tafsirnya menyampaikan satu hadis yang cukup panjang tentang hal ini. Sebagian kutipan hadis tersebut menuturkan :
Dari Sa’id bin Musayab dari Salman ia berkata:  Rasulullah SAW berkhotbah kepada kami di hari terakhir bulan Sya’ban. Beliau bersabda, “… Barangsiapa yang memberi buka puasa kepada orang yang berpuasa di bulan Ramadan, maka hal itu menjadi ampunan bagi dosa-dosanya dan pembebasan dirinya dari api neraka. Baginya pahala seperti pahalanya orang yang berpuasa itu tanpa mengurangi sedikitpun pahala puasa orang yang diberi buka tersebut.
Orang-orang berkata, “Ya Rasulullah, tidak setiap kami dapat memberi buka puasa kepada orang yang berpuasa.” Rasulullah bersabda, “Allah akan memberikan pahala yang demikian ini kepada orang memberi buka puasa kepada orang yang berpuasa meskipun hanya dengan susu encer, sepotong kurma, atau seteguk air. Dan barang siapa yang mengenyangkan orang yang berpuasa maka Allah akan memberinya minum dari telagaku di mana setelahnya ia tak akan haus sampai masuk ke dalam surga…” (Al-Husain bin Mas’ud Al-Baghawi, Tafsir Ma’alimut Tanzil [Kairo: Darul Alamiyah, 2016], jil. 1, hal. 196 – 197).

2. Membangun Kekompakan

Siswa siswi kelas XII SMK Islam 1 Blitar menggelar buka puasa bersama sebelum ujian berbasis komputer digelar

Jangan salah, buka puasa bersama saat bulan ramadhan ternyata bisa membangun kekompakan, lho. Sebab, sebelum sama-sama buka puasa, sobat bisa berbagi tugas dengan seluruh teman-teman untuk berpartisipasi dan menyiapkan hidangan buka puasa. Misalnya, sobat yang memasak, sedangkan temen yang lain menyiapkan peralatan makan di meja.

3. Bisa Salat Bareng

Siswa siswi XII SMK Islam 1 Blitar berpose usai shalat berjamaah sehabis berbuka puasa bersama di mushola 

Ini dia keuntungan buka puasa bersama yang nggak kalah penting. Setelah berbuka puasa, sobat bisa melakukan salat maghrib, salat isya’ hingga salat tarawih berjamaah. Kemudian, sobat juga bisa membaca Alquran bersama. Selain meningkatkan keakraban, kegiatan ini juga bisa mendekatkan hubunganmu dengan Allah.
Itulah 3 manfaat buka puasa bersama saat bulan ramadhan. Nikmati momen Ramadan ini dan jadikan lebih berarti dari tahun-tahun sebelumnya ya.
Potret Pesantren Ramadhan Demi Bentuk Siswa Berkarakter

Potret Pesantren Ramadhan Demi Bentuk Siswa Berkarakter

Blitar – Bulan suci Ramadhan merupakan bulan penuh hikmah dan bulan penuh pengampunan. Momentum tersebut harus dimanfaatkan untuk meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT, salah satunya melalui pesantren Ramadhan di SMK Islam 1 Blitar.
Pesantrean Ramadhan bertujuan untuk kembali mereview pelajaran – pelajaran yang sudah pernah diberikan oleh sekolah dan pesantren kali ini lebih kepada kegiatan ramadhan, agar peserta didik bisa lebih memahami arti puasa yang baik dan benar dalam menjalankan ibadah-ibadah yang ada di bulan Ramadhan sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW.
Kegiatan pesantren ramahan SMK Islam 1 Blitar digelar dalam daring dan luring. Secara luring/tatap muka diikuti oleh peserta didik kelas X dengan kuota 50% secara bergantian. Kegiatan ini dilaksanakan selama durasi 2 jam setiap harinya dengan materi terkait puasa dan permasalahannya, shalat tarawih dan i’tikaf, akhlaq, serta radikalisme dan terorisme.
Bentuk kegiatan selanjutnya yaitu Pondok Ramadhan yang dilaksanakan secara daring. Bentuk kegiatan ini diperuntukkan bagi peserta didik kelas XI dan XII. Pada kegiatan ini, peserta didik akan mengikuti kegiatan berupa mengikuti kegiatan pengajian yang disiarkan melalui Channel Youtube oleh pihak sekolah yang di share melalui grup WA oleh masing-masing Wali Kelas. Pada kegiatan ini, peserta didik diwajibkan untuk membuat resume dari penjabaran yang disampaikan oeh pemateri dan mengirimkan kepada guru Mata Pelajaran Ubudiyah sebagai laporan telah mengikuti kegiatan pondok ramadhan.
Berikut beberapa foto dokumentasi acara pesantren ramadhan (6-9 April 2022) yang berhasil dihimpun redaksi:

Tampak siswa siswi SMK Islam 1 Blitar khuyuk mengikuti pesantren ramadhan di aula SMK Islam 1 Blitar

Tampak siswa siswi SMK Islam 1 Blitar fokus mengikuti pesantren ramadhan

Tampak siswa siswi SMK Islam 1 Blitar fokus mengikuti pesantren ramadhan

Tampak siswa siswi SMK Islam 1 Blitar fokus mengikuti pesantren ramadhan

Tampak siswa siswi SMK Islam 1 Blitar fokus mengikuti pesantren ramadhan

Tampak siswa siswi SMK Islam 1 Blitar fokus mengikuti pesantren ramadhan

Adapun materi yang dibahas didalam kegiatan Pesantren Ramadhan yang digelar Rabu-Sabtu, 6-9 April 2022 dapat dilihat pada file berikut ini

 

Tampak siswa siswi fokus mengikuti pesantren ramadhan di kelas

Tampak siswa siswi fokus mengikuti pesantren ramadhan di kelas

Tampak siswa siswi fokus mengikuti pesantren ramadhan di kelas

Tampak siswa siswi fokus mengikuti pesantren ramadhan di kelas

Tampak siswa siswi fokus mengikuti pesantren ramadhan di kelas

Ziarah Makam Pahlawan

Ziarah Makam Pahlawan

PULUHAN SANTRI PONPES AL MUHSIN ZIARAHI MAKAM PAHLAWAN NASIONAL DI JOMBANG

Blitar – Di Indonesia, orang Islam kebanyakan melakukan ziarah kubur kapan saja dan tidak terikat waktu tertentu. Meski sudah jadi kebiasaan, hukum ziarah kubur bukan ibadah yang bersifat wajib dan tidak berdosa jika tidak melakukannya. 
Ziarah kubur menurut Islam hanyalah salah satu sarana agar seorang Muslim selalu beriman dan mengingat kematian. Dengan ziarah kubur, umat Islam akan mengingat bahwa kematian itu nyata.
Ziarah kubur merupakan amalan sunah yang sangat dianjurkan dalam Islam, terutama bagi Nahdlatul Ulama. Ziarah kubur termasuk ibadah yang mulia di sisi Allah. Islam juga masih menghormati orang-orang yang sudah meninggal.
Kali ini, puluhan santri pondok pesantren  Al-Muhsin kota Blitar berziarah ke makam Pahlawan Nasional KH Wahab Chasbulloh di lingkungan Pondok Pesantren Tambakberas, Jombang, Sabtu (20/03/2021). 

Selain mendoakan almarhum KH Wahab Hasbullah, puluhan santri ini juga mengaku berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar pandemi Covid-19 ini segera berakhir. 

Saat dikonfirmasi, salah satu peserta ziarah makam, Solehuddin Ahmad mengikuti ziarah makam ini demi kemaslahatan umat dan agar sambung dengan perjuangan para pendahulu.

Perlu diketahui, KH Abdul Wahab Hasbullah atau Mbah Wahab merupakan salah satu Pendiri Nahdlatul Ulama (NU)  yang juga pencipta syair “Ya Lal Wathon” yang banyak dinyanyikan dikalangan Nahdliyyin.

Solehuddin menyebutkan, Mbah Wahab selalu menjadi tokoh panutan bagi masyarakat, “Tentunya ini terus dipertahankan demi kemaslahatan umat sebagai tauladan sehingga para santri  bisa sambung dengan perjuangan para pendahulu.” ungkapnya.

Selain melakukan ziarah ke makam KH Abdul Wahab Hasbullah, rombongan santri pondok pesantren  Al-Muhsin juga menyempatkan melakukan ziarah ke makam-makam ulama penyebar agama Islam di Indonesia. Dimulai dari makam KH.Chamim Jazuli (Gus Miek) Ploso Kediri, ke makam makam Setono Gedong (Syekh Wasil Syamsudin atau Pangeran Mekah) Kediri, lalu ke makam Syekh Ihsan Muhammad Dahlan al-Jampesi (pengasuh Ponpes Al Ihsan Jampes) di Dusun Jampes, Desa Putih, Kecamatan Gampengrejo, Kabupaten Kediri, hingga ke makam Mbah Sayid Sulaiman di Desa Betek, Kecamatan Mojoagung Jombang.

Kegiatan ziarah makam ini juga diikuti beberapa tenaga pengajar SMK Islam 1 Blitar dengan tetap mempertahankan protokol kesehatan 5 M secara ketat. Yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, hingga membatasi mobilitas dan interaktif.

Click Here