by Abdullah Umar | Mar 6, 2025 | Ahlussunah wal Jama'ah, Artikel
Blitar, 6 Maret 2025 – Sebanyak 98 siswi kelas X dari berbagai jurusan di SMK Islam 1 Blitar mengikuti Pondok Ramadan Keputrian yang diselenggarakan di lingkungan sekolah. Kegiatan ini berlangsung selama sepekan, mulai dari 6 hingga 12 Maret 2025, setiap pukul 07.30 hingga 09.30 WIB.
Pondok Ramadan Keputrian ini dirancang khusus bagi siswi putri, dengan materi utama pembelajaran kitab Haid dan Problematika Wanita, karya KH Azizi Hasbulloh dari Pondok Pesantren Banaran Selopuro, Blitar. Melalui kitab ini, para siswi mendapatkan pemahaman yang mendalam mengenai fiqih perempuan, terutama dalam aspek bersuci dan ibadah.
Dalam program ini, Ustadzah Mawaddatul Ula, S.Pd.I, sebagai pemateri utama, menyampaikan berbagai pembahasan penting. Ia menjelaskan hukum mempelajari ilmu haid, tanda-tanda baligh bagi perempuan, serta ketentuan darah haid, istihadhah, dan nifas. Selain itu, juga dibahas tata cara mengganti ibadah yang ditinggalkan selama haid dan nifas, serta hukum sholat dan bersuci bagi mereka yang terus-menerus dalam keadaan hadas. Materi lain yang turut dikaji meliputi hukum iddah bagi perempuan yang ditinggal wafat suami atau bercerai, serta tata cara mandi besar sesuai syariat Islam.
Menurut Ustadzah Mawaddatul Ula, ilmu mengenai haid dan fiqih perempuan sangat penting dipelajari oleh setiap Muslimah agar mereka dapat menjalankan ibadah dengan benar sesuai dengan syariat. “Seringkali, banyak perempuan yang kurang memahami aturan bersuci dan konsekuensinya terhadap ibadah mereka. Melalui Pondok Ramadan ini, kami ingin membekali para siswi dengan ilmu yang bermanfaat bagi kehidupan mereka,” jelasnya.
Para peserta terlihat sangat antusias mengikuti setiap sesi materi. Mereka tidak hanya menyimak penjelasan dari Ustadzah Mawaddatul Ula, tetapi juga aktif bertanya terkait berbagai persoalan yang mereka hadapi sehari-hari. Salah satu peserta, Aisyah, mengungkapkan bahwa melalui kegiatan ini, ia semakin memahami hukum bersuci yang benar dan pentingnya mengganti ibadah yang tertinggal.
Pondok Ramadan Keputrian ini menjadi salah satu upaya SMK Islam 1 Blitar dalam membangun pemahaman agama yang kuat bagi para siswinya. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan mereka dapat menerapkan ilmu yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari serta menjadi Muslimah yang lebih taat dalam beribadah.
by Abdullah Umar | Mar 6, 2025 | Ahlussunah wal Jama'ah, Kegiatan Siswa, Ponpes Al-Muhsin
Blitar – Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1446 H, SMK Islam 1 Blitar menggelar kegiatan Pondok Pesantren Ramadhan dengan tema “Meraih Cahaya Ramadhan 1446 H, Kuatkan Aqidah, Mantabkan Ibadah untuk Meningkatkan Iman dan Taqwa.” Kegiatan ini berlangsung mulai tanggal 6 hingga 12 Maret 2025 dengan beberapa model pelaksanaan yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa.

Pondok Pesantren Tipe A: Menginap di Ponpes Al Muhsin
Sebanyak 152 siswa mengikuti Pondok Pesantren Tipe A, yaitu program pesantren yang mengharuskan peserta menginap di Pondok Pesantren Al Muhsin pada 6-8 Maret 2025. Dalam program ini, siswa mendapatkan pengalaman belajar agama secara lebih mendalam dengan bimbingan para ustaz dan kyai. Mereka mengikuti berbagai kegiatan, seperti shalat berjamaah, kajian keislaman, tadarus Al-Qur’an, serta pembinaan akhlak dan ibadah.

Pondok Pesantren Tipe C: Materi Keislaman bagi Ratusan Siswa
Sementara itu, ratusan siswa lainnya, khususnya kelas X, mengikuti Pondok Pesantren Tipe C yang berlangsung lebih lama, yakni dari 6 hingga 12 Maret 2025. Program ini berlangsung di sekolah dengan jadwal pukul 07.30 hingga 10.00 setiap harinya. Siswa mendapatkan materi tentang aqidah, fiqih, serta peningkatan pemahaman dalam ibadah sehari-hari.

Program Khusus Keputrian
Salah satu program baru dalam kegiatan tahun ini adalah Pondok Pesantren Keputrian, yang khusus diperuntukkan bagi siswi putri. Program ini juga berlangsung pada 6-12 Maret 2025 dengan fokus pada pembinaan karakter muslimah, pemahaman peran wanita dalam Islam, serta peningkatan spiritualitas dan ibadah.
Kegiatan Pondok Pesantren Ramadhan ini menjadi agenda tahunan yang bertujuan membentuk karakter siswa yang lebih religius dan berakhlak mulia. Dengan adanya program ini, diharapkan para siswa dapat lebih memahami nilai-nilai Islam serta semakin mantap dalam menjalankan ibadah di bulan suci Ramadhan.


by Abdullah Umar | Feb 9, 2025 | Ahlussunah wal Jama'ah, Anjangsana, Artikel, Pengumuman PPDB 2023
Blitar, 9 Februari 2025
SMK Islam 1 Blitar menyelenggarakan kegiatan anjangsana dan santunan anak yatim pada Ahad (9/2) di kediaman Kepala Sekolah, Drs. H. Gigih Widiyanto, yang berlokasi di Jingglong, Lodoyo, Kabupaten Blitar. Acara ini dihadiri oleh keluarga besar guru dan karyawan SMK Islam 1 Blitar sebagai bentuk silaturahmi sekaligus kepedulian sosial.

Kegiatan ini diawali dengan tausiyah yang disampaikan oleh KH. Imam Mahmud, yang mengingatkan pentingnya bersyukur atas setiap rezeki yang diberikan Allah SWT.
“Rezeki itu harus disyukuri, karena dengan bersyukur, rezeki tersebut akan bertambah. Banyak orang kaya yang merasa kurang karena kurang bersyukur. Namun, banyak orang yang hidup sederhana merasa kaya karena mereka bersyukur,” ujar KH. Imam Mahmud.
Beliau juga menegaskan bahwa segala hal yang dialami manusia, baik itu nikmat maupun masalah, adalah ujian dari Allah SWT untuk mengukur kesabaran dan rasa syukur hamba-Nya.

Sementara itu, Kepala SMK Islam 1 Blitar, Drs. H. Gigih Widiyanto, menjelaskan bahwa acara anjangsana ini bukan hanya menjadi momen silaturahmi antar guru dan karyawan, tetapi juga sarana untuk meningkatkan rasa kepedulian terhadap sesama, terutama kepada anak-anak yatim.
“Acara ini adalah bagian dari komitmen kami untuk mempererat hubungan kekeluargaan di SMK Islam 1 Blitar sekaligus berbagi kebahagiaan dengan anak-anak yatim,” ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut, sebanyak 10 anak yatim menerima santunan dari guru dan karyawan SMK Islam 1 Blitar. Santunan ini diharapkan dapat memberikan manfaat serta membantu memenuhi kebutuhan anak-anak yatim dalam menjalani kehidupan mereka.

Acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh KH. Imam Mahmud, diikuti oleh seluruh peserta yang hadir. Kegiatan ini berjalan dengan lancar dan penuh kekhidmatan, mencerminkan semangat kekeluargaan dan kepedulian sosial dari keluarga besar SMK Islam 1 Blitar.
Dengan kegiatan ini, SMK Islam 1 Blitar tidak hanya berperan sebagai institusi pendidikan, tetapi juga sebagai wadah yang menanamkan nilai-nilai keislaman dan kepedulian terhadap sesama.

by Abdullah Umar | Oct 27, 2024 | Ahlussunah wal Jama'ah, Anjangsana, Artikel, Bakti Sosial, Kegiatan Sekolah
Blitar, 27 Oktober 2024 – Dalam sebuah acara anjangsana dan santunan anak yatim yang diselenggarakan oleh SMK Islam 1 Blitar di kediaman Ibu Lucky Prabawati, Dusun Balong, Desa Bendosari, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar, KH Subakir, M.Ag menyampaikan ceramah bertema “Menjadi Sholihin di Era Modern.” Beliau membahas pentingnya meneladani orang-orang yang diberi nikmat oleh Allah, yaitu para Nabi, Shuhada, Sholihin, dan Shiddiqin, sebagai bentuk aspirasi tertinggi bagi umat Muslim dalam menggapai kehidupan yang diridhai Allah.
KH Subakir menjelaskan bahwa Allah telah mengaruniakan nikmat-Nya kepada mereka yang bertaqwa dan berjuang di jalan kebaikan. Para nabi dipilih untuk membawa risalah, para shuhada mendapat derajat tinggi karena berkorban di jalan Allah, para shiddiqin meniti jalan keimanan dan kebenaran tanpa ragu, dan para sholihin ialah mereka yang menjalani hidup dengan ketulusan dan kebaikan hati yang terus-menerus. Beliau menekankan bahwa meneladani mereka adalah langkah penting bagi siapa pun yang ingin hidup sesuai ajaran agama dan mendapatkan berkah dari Allah.
KH Subakir kemudian menguraikan lima hal yang sering kali menjadi penghalang bagi seseorang untuk menjadi pribadi yang sholihin:
- Qonaah dalam Kebodohan
Sikap menerima tanpa berusaha meningkatkan pemahaman agama dan pengetahuan dapat menghambat seseorang untuk berkembang. KH Subakir menekankan pentingnya belajar, terutama ilmu agama, sebagai jalan mencapai kebaikan dan kesalehan. - Tamak kepada Dunia
Mengedepankan kehormatan, pangkat, dan harta benda tanpa memedulikan keseimbangan spiritual adalah salah satu penghalang utama. Tamak terhadap dunia sering kali menjauhkan seseorang dari kesederhanaan dan keikhlasan yang dibutuhkan untuk menjadi pribadi yang sholeh. - Pamer (Riya’) dalam Beramal
Berbuat baik dengan tujuan mendapatkan pujian atau perhatian adalah perbuatan yang mencederai ketulusan. KH Subakir mengingatkan bahwa segala amal hendaknya dilakukan murni karena Allah, bukan demi pandangan manusia. - Pelit yang Berlebihan
Kikir atau enggan berbagi nikmat yang dimiliki, terutama terhadap sesama yang membutuhkan, menunjukkan kurangnya empati dan rasa syukur. Beliau mengajak setiap Muslim untuk memperhatikan sesamanya dan bersedekah, sebagai wujud dari kepedulian dan cinta kasih dalam Islam. - Lalai dalam Beribadah
Menunda atau enggan beribadah merupakan hal yang secara perlahan menjauhkan seseorang dari jalan kesalehan. KH Subakir menegaskan bahwa menjaga rutinitas ibadah wajib dan sunnah adalah pondasi bagi siapa pun yang ingin menjadi pribadi yang sholihin.
Acara tersebut diakhiri dengan doa bersama dan santunan untuk anak-anak yatim, sebagai bentuk kepedulian dan upaya menanamkan semangat berbagi di tengah masyarakat. KH Subakir berharap pesan-pesan ini dapat menjadi motivasi bagi seluruh peserta, khususnya santri dan anak-anak yatim yang hadir, untuk terus berjuang menjadi generasi yang baik, sholihin, dan berguna bagi masyarakat serta agama.

by Abdullah Umar | Sep 25, 2024 | Ahlussunah wal Jama'ah, PCNU Kota Blitar
Dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-95, Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama (LP Ma’arif NU) Kota Blitar menyelenggarakan kegiatan bertajuk “Inovasi Pembelajaran Berbasis Teknologi untuk Guru di Era Digital.” Kegiatan ini dilaksanakan secara hybrid, yakni secara daring melalui platform Zoom dan secara luring di laboratorium komputer SMK Islam 1 Blitar, pada Rabu, 25 September 2024.
Acara ini dihadiri oleh ratusan peserta yang terdiri dari para guru LP Ma’arif se-Kota Blitar. Para peserta sangat antusias mengikuti rangkaian kegiatan yang bertujuan meningkatkan kompetensi mereka dalam memanfaatkan teknologi digital untuk pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi di era digital saat ini, para pendidik diharapkan mampu mengembangkan metode pembelajaran yang lebih interaktif dan efektif untuk siswa.
Dalam sesi offline, laboratorium komputer SMK Islam 1 Blitar menjadi pusat pelatihan langsung bagi para guru yang hadir secara tatap muka. Mereka mendapatkan kesempatan untuk berlatih menggunakan perangkat lunak pendidikan dan platform e-learning, didukung oleh fasilitator yang berpengalaman. Sementara itu, peserta daring yang bergabung melalui Zoom tetap dapat mengikuti seluruh rangkaian acara secara interaktif, termasuk sesi tanya jawab dan diskusi kelompok.
Ketua LP Ma’arif NU Kota Blitar , Ahmad Taib, S.Ag, dalam sambutannya menyampaikan, “Inovasi pembelajaran berbasis teknologi merupakan langkah penting untuk memastikan bahwa kita tidak tertinggal di era digital. Kami berharap para guru di lingkungan LP Ma’arif NU semakin terampil dalam menggunakan teknologi untuk mendukung pembelajaran yang lebih dinamis dan sesuai dengan kebutuhan zaman.”
Kegiatan ini juga sejalan dengan visi LP Ma’arif NU yang senantiasa berpegang pada ajaran Ahlussunnah wal Jamaah, namun tetap terbuka terhadap perkembangan zaman dan teknologi. Melalui acara ini, LP Ma’arif NU Kota Blitar berharap dapat terus mencetak pendidik yang berkualitas serta mampu beradaptasi dengan perubahan teknologi di dunia pendidikan.
Hingga artikel berita ini ditulis, acara masih berlangsung
#lpmaarif #nu #ahlussunnahwaljamaah #pendidikan #inovasipembelajaran #SMKIslam1Blitar
Berikut dokumentasi yang berhasil dihimpun redaksi


by Abdullah Umar | Sep 21, 2024 | Ahlussunah wal Jama'ah, Kegiatan Sekolah, Kegiatan Siswa



