SMK Islam 1 Blitar Sukses Selenggarakan Halaqoh dan Festival Media Pondok Jawa Timur (MPJ) 2024

SMK Islam 1 Blitar Sukses Selenggarakan Halaqoh dan Festival Media Pondok Jawa Timur (MPJ) 2024

SMK Islam 1 Blitar sukses menyelenggarakan Halaqoh dan Festival Media Pondok Jawa Timur (MPJ) 2024 pada 25-27 Desember 2024 di Pondok Pesantren Al-Muhsin. Acara ini menjadi momen penting dalam mempererat hubungan antar pesantren sekaligus menampilkan kreativitas generasi muda pesantren dalam bidang media.

Pembukaan acara dihadiri oleh sejumlah tokoh penting dari kalangan pesantren, media, serta perwakilan pemerintah daerah, yang memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif ini. Berbagai kegiatan menarik dihadirkan selama festival, seperti halaqoh, sarasehan media, bazaar santri, dan ngaji fotografi, yang semuanya mendapatkan sambutan antusias dari para peserta.

Puncak acara ditandai dengan malam penghargaan, di mana apresiasi diberikan kepada santri dan pesantren yang telah menghasilkan karya terbaik. Momentum ini membuktikan bahwa media pesantren memiliki potensi besar untuk memberikan dampak positif dalam masyarakat, baik melalui dakwah maupun kontribusi kreatif lainnya.

Kepala SMK Islam 1 Blitar menyampaikan rasa syukur atas suksesnya penyelenggaraan acara ini. “Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung kegiatan ini. Semoga acara ini dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda pesantren untuk terus berkarya dan berdakwah melalui media,” tuturnya.

Festival MPJ 2024 bukan hanya ajang kreatifitas, tetapi juga sarana untuk membangun kolaborasi dan sinergi antar pesantren di Jawa Timur. Diharapkan kegiatan ini dapat terus berlanjut di tahun-tahun mendatang, membawa pesantren menjadi pelopor perubahan positif dalam masyarakat.

Pesantren Al-Muhsin SMK Islam 1 Blitar Gelar Kegiatan Ziarah Wali Madura

Pesantren Al-Muhsin SMK Islam 1 Blitar Gelar Kegiatan Ziarah Wali Madura

Blitar, 3 Februari 2024 – Pesantren Al-Muhsin SMK Islam 1 Blitar menggelar kegiatan ziarah wali Madura yang berlangsung mulai hari Jumat, 2 Februari, hingga Sabtu, 3 Februari 2024. Kegiatan ini diikuti dengan antusiasme oleh seluruh santriwan, santriwati, ustadz, dan ustadzah pondok.

Kepala Pondok Pesantren Al-Muhsin, Ustadz Muchammad Ma’sum, S.Pd.I., menyampaikan rasa syukur atas partisipasi serta antusiasme yang ditunjukkan oleh seluruh santri dalam kegiatan ziarah tersebut. Beliau menyatakan, “Kami berharap dengan kegiatan ini, santri dapat semakin memperdalam makna kebersamaan, solidaritas, dan spiritualitas dalam menjalani kehidupan sehari-hari.”

Tujuan dari kegiatan ziarah ini adalah untuk memperkuat spiritualitas serta meningkatkan pemahaman santri terhadap nilai-nilai keagamaan. Rangkaian ziarah ini meliputi sejumlah makam tokoh-tokoh pemuka agama Islam, antara lain Makam Mbah Sayyid Sulaiman di Mojoagung, Jombang, Makam Sayyid Jumadil Kubro di Troloyo, Mojokerto, Makam Sunan Ampel di Surabaya, Makam Asta Tinggi (Raja Sumenep), Makam Syaikhona Kholil di Bangkalan, Makam Syekh Syamsudin di Batu Ampar, Pamekasan, Makam Syekh Yusuf di Kalianget, serta Makam Ratu Ibu Syarifah Ambami di Aer Mata.

Selama ziarah, seluruh peserta mendapatkan kesempatan untuk memperdalam pengetahuan agama serta merenungkan nilai-nilai yang terkandung dalam perjuangan dan pengabdian para wali tersebut. Kegiatan ini juga diharapkan dapat menjadi momen untuk mempererat tali silaturahmi antara santri, ustadz, dan ustadzah pondok.

Dengan semangat kebersamaan dan kekompakan, Pesantren Al-Muhsin SMK Islam 1 Blitar berharap bahwa kegiatan ziarah wali Madura ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi perkembangan spiritual dan keagamaan para santri serta seluruh komunitas pondok.

Ziarah Makam Pahlawan

Ziarah Makam Pahlawan

PULUHAN SANTRI PONPES AL MUHSIN ZIARAHI MAKAM PAHLAWAN NASIONAL DI JOMBANG

Blitar – Di Indonesia, orang Islam kebanyakan melakukan ziarah kubur kapan saja dan tidak terikat waktu tertentu. Meski sudah jadi kebiasaan, hukum ziarah kubur bukan ibadah yang bersifat wajib dan tidak berdosa jika tidak melakukannya. 
Ziarah kubur menurut Islam hanyalah salah satu sarana agar seorang Muslim selalu beriman dan mengingat kematian. Dengan ziarah kubur, umat Islam akan mengingat bahwa kematian itu nyata.
Ziarah kubur merupakan amalan sunah yang sangat dianjurkan dalam Islam, terutama bagi Nahdlatul Ulama. Ziarah kubur termasuk ibadah yang mulia di sisi Allah. Islam juga masih menghormati orang-orang yang sudah meninggal.
Kali ini, puluhan santri pondok pesantren  Al-Muhsin kota Blitar berziarah ke makam Pahlawan Nasional KH Wahab Chasbulloh di lingkungan Pondok Pesantren Tambakberas, Jombang, Sabtu (20/03/2021). 

Selain mendoakan almarhum KH Wahab Hasbullah, puluhan santri ini juga mengaku berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar pandemi Covid-19 ini segera berakhir. 

Saat dikonfirmasi, salah satu peserta ziarah makam, Solehuddin Ahmad mengikuti ziarah makam ini demi kemaslahatan umat dan agar sambung dengan perjuangan para pendahulu.

Perlu diketahui, KH Abdul Wahab Hasbullah atau Mbah Wahab merupakan salah satu Pendiri Nahdlatul Ulama (NU)  yang juga pencipta syair “Ya Lal Wathon” yang banyak dinyanyikan dikalangan Nahdliyyin.

Solehuddin menyebutkan, Mbah Wahab selalu menjadi tokoh panutan bagi masyarakat, “Tentunya ini terus dipertahankan demi kemaslahatan umat sebagai tauladan sehingga para santri  bisa sambung dengan perjuangan para pendahulu.” ungkapnya.

Selain melakukan ziarah ke makam KH Abdul Wahab Hasbullah, rombongan santri pondok pesantren  Al-Muhsin juga menyempatkan melakukan ziarah ke makam-makam ulama penyebar agama Islam di Indonesia. Dimulai dari makam KH.Chamim Jazuli (Gus Miek) Ploso Kediri, ke makam makam Setono Gedong (Syekh Wasil Syamsudin atau Pangeran Mekah) Kediri, lalu ke makam Syekh Ihsan Muhammad Dahlan al-Jampesi (pengasuh Ponpes Al Ihsan Jampes) di Dusun Jampes, Desa Putih, Kecamatan Gampengrejo, Kabupaten Kediri, hingga ke makam Mbah Sayid Sulaiman di Desa Betek, Kecamatan Mojoagung Jombang.

Kegiatan ziarah makam ini juga diikuti beberapa tenaga pengajar SMK Islam 1 Blitar dengan tetap mempertahankan protokol kesehatan 5 M secara ketat. Yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, hingga membatasi mobilitas dan interaktif.

Click Here